Artikel

SEABUCKTHORN (Raja Vitamin)
Infertilitas

Apakah infertilitas itu? Apa penyebab dan bagaimana solusinya?
 Infertilitas tidaksama dengan kemandulan
 Di bidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kekurangmampuan pasangan untuk menghasilkan keturunan, jadi bukanlah ketidakmampuan mutlak untuk memiliki keturunan.
 Jadi, pasangan suami istri dikategorikan mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami pembuahan, sekalipun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur – tanpa kontrasepsi – dalam periode setahun. Sedangkan kemandulan atau sterilitas adalah perempuan yang rahimnya telah diangkat atau laki-laki yang telah dikebiri (dikastrasi).
 Penyebab Infertilitas
 Berdasarkan catatat WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan di antaranya, adalah: faktor Tuba fallopii (saluran telur) 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 6%, dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 40%.
 Ini artinya sebagian besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi.
 1. Gangguan pada organ reproduksi
 Ada beberapa gangguan yang biasanya terdapat pada vagina, di antaranya :
 Tingkat keasaman tinggi
 Bila terjadi infeksi pada vagina, biasanya kadar keasaman dalam vagina akan meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan sperma mati sebelum sempat membuahi sel telur. Kadar keasaman vagina juga menyebabkan vagina mengerut sehingga perjalanan sperma di dalam vagina terhambat.
 Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)
 Dalam keadaan normal, pada leher rahim terdapat lendir yang dapat memperlancar perjalanan sperma. Jika produksi lendir terganggu, maka perjalanan sperma akan terhambat. Sedangkan jika dalam rahim, yang berperan adalah gerakan di dalam rahim yang mendorong sperma bertemu dengan sel telur matang. Jika gerakan rahim terganggu, (akibat kekurangan hormon prostaglandin) maka gerakan sperma melambat. Terakhir adalah gangguan pada saluran telur. Di dalam saluran inilah sel telur bertemu dengan sel sperma. Jika terjadi penyumbatan di dalam saluran telur, maka sperma tidak bisa membuahi sel telur. Sumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyakit salpingitis, radang pada panggul (Pelvic Inflammatory Disease) atau penyakt infeksi yang disebabkan oleh jamur klamidia.
2. Gangguan Ovulasi
 Ovulasi atau proses pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan hormonal. Salah satunya adalah polikistik. Gangguan ini diketahui sebagai salah satu penyebab utama kegagalan proses ovulasi yang normal. Ovarium polikistik disebabkan oleh kadar hormon androgen yang tinggi dalam darah. Kadar androgen yang berlebihan ini mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam darah. Gangguan kadar hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga pada gilirannya ovulasi juga akan terganggu.

 3. Kegagalan implantasi
 Setelah sel telur dibuahi oleh sperma dan seterusnya berkembang menjadi embrio, selanjutnya terjadi proses nidasi (penempelan) pada endometrium. Perempuan yang memiliki kadar hormon progesteron rendah, cenderung mengalami gangguan pembuahan. Diduga hal ini disebabkan oleh antara lain karena struktur jaringan endometrium tidak dapat menghasilkan hormon progesteron yang memadai.
 4. Endometriosis
 Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium (rahim) yang tumbuh di luar rahim. Jaringan abnormal tersebut biasanya terdapat pada ligamen yang menahan uterus, ovarium, Tuba fallopii, rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain. Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempaun.

 Solusi
 Karena disebabkan oleh berbagai faktor, maka sangat dianjurkan agar pasangan suami dan istri memeriksakan diri lebih dini, agar diketahui penyebabnya. Tidak semua kasus dapat dibantu dengan pengobatan, beberapa di antaranya (kelainan anatomi dan bentuk) membutuhkan penanganan medis via operasi. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kandungan melalui serangkaian tes laboratorium seperti tes darah, kencing serta kadar hormon. Jika dibutuhkan, dokter biasanya menyarankan agar dilakukan pemeriksaan radiologis (USG, HSG), bahkan tindakan operasi (laparaskopi) untuk mencari/mengobati penyebabnya.
=================================================


SEABUCKTHORN (Raja Vitamin)
 Gejala penyakit jantung


  • Penyakit jantung kini kembali ngetrend di semua kalangan, tidak peduli latar belakang dan kondisi perekonomian. Ada orang kaya, pejabat tinggi, karyawan, polisi, dan sebagainya hingga kalangan menengah ke bawah pun bisa dihinggapi penyakit jantung dan pembuluh darah. Pokoknya semua yang merasa mempunyai jantung sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh, punya potensi terkena Penyakit jantung.
    Masalahnya adalah, bagaimana kita mendeteksi gejala-gejala adanya gangguan jantung sejak dini, karena jika kita bisa mengetahui gejalanya sejak awal, tentu penanganan sekaligus pencegahan bisa di lakukan lebih dini, dan tentu saja cost yang dikeluarkan pun akan lebih ringan.

    Beberapa gejala mungkin sempat saya utarakan di blog ini, namun seiring semakin banyaknya orang yang terkena serangan jantung dengan keluhan awal yang beragam, termasuk beberapa pasien saya, maka ada baiknya saya sharingkan kembali beberapa gejala yang bisa jadi-walaupun tidak selalu- merupakan beberapa gejala adanya gangguan pada jantung, di antaranya :

    Nyeri, jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang, angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada di diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup, jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengelami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia). Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis) terlalu sedikit, biasanya penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan selama melakukan aktivitas (klaudikasio).
    Sesak nafas, gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung, merupakan akibat masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner). Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya selama melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat (tidak melakukan aktivitas). Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring karena cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Jika duduk, gaya gravitasi menyebabkan cairan terkumpul di dasar paru-paru dan sesak akan berkurang. Sesak nafas pada malam hari (nocturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak. Sesak nafas tidak hanya terjadi pada penyakit jantung, sesak nafas bisa juga dialami pada penderita penyakit Paru-paru, penyakit Otot-otot pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernafasan.
    Kelelahan atau kepenatan, yaitu jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, pnderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan. (“Maklum lah sudah tua…,” katanya).
    Palpitasi (jantung berdebar-debar), biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya, tetapi pada keadaan tertentu (misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olah raga berat atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya. Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak tratur. Dokter bisa memperkuat gejala ini dengan meraba denyut nadi dan mendengarkan denyut jantung melalui stetoskop. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan, atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung ayang abnormal atau penyakit jantung yang serius.
    Pusing dan pingsan, karena penurunan aliran darah, denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Gejala ini bisa juga disebabkan oleh penyakit otak atau saraf tulang belakang, atau bisa tanpa penyebab yang serius. Emosi yang kuat atau nyeri (yang mengaktifkan sebagian dari sistem saraf), juga bisa menyebabkan pingsan.

    Demikian beberapa gejala yang bisa jadi merupakan gejala adanya gangguan pada jantung. Untuk menghindari keluhan yang berlanjut dari gejala tersebut, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter terdekat, jika diperlukan dilakukan tindakan pemeriksaan berkaitan dengan jantung seperti rekam irama jantung dengan EKG (Elektrokardiografi). Selanjutnya Anda dapat melakukan terapi-terapi yang bersipat pencegahan yang di anjurkan Dokter, seperti sedapat mungkin segera berhenti Merokok, mengurangi konsumsi Junk-food atau makanan dengan Kolesterol tinggi, perbanyak olahraga, perbanyak minum air putih, dan mengonsumsi nutrisi yang baik untuk jantung dan pembuluh darah (sangat direkomendasikan menggunakan nutrisi yang alami agar baik juga untuk hati dan Ginjal).